SKI| Lombok Tengah – Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menghadiri kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah NTB di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada Kamis (25/1).
Pembinaan ini diikuti oleh 5.000 petani, penyuluh, POPT, babinsa dan pengecer pupuk yang dilakukan sebagai upaya peningkatan kapasitas penyuluh dan petani NTB dalam mendukung produksi pangan nasional.
“Saya sangat berbahagia untuk hadir di NTB ini dan bertemu dengan para penyuluh pertanian serta petani. Dengan meningkatnya kompetensi, saya harap penyuluh pertanian mampu mengantarkan dan mengawal kebijakan serta program pembangunan pertanian, mulai dari penyaluran pupuk, memastikan benih yang bermutu hingga praktik-praktik pertanian yang baik yang dapat merespon isu global,” ujar Amran, Kamis (25/1).
Amran mengungkapkan, salah satu masalah yang dihadapi petani adalah pupuk. Untuk itu, Kementerian Pertanian mengambil langkah strategis dengan menggunakan KTP sebagai metode pembelian pupuk bersubsidi dan mengusulkan tambahan anggaran pupuk bersubsidi sebesar Rp 14 triliun.
“Kami bawa langsung Direktur PT Pupuk Indonesia dari Jakarta untuk menyelesaikan masalah pupuk ini. Sekarang pembelian pupuk subsidi juga sudah bisa menggunakan KTP. Kalau ada yang mempersulit, izin akan kita cabut,” tegasnya.
Seperti yang diketahui, Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah sentra produksi hortikultura, yakni cabai dan bawang putih nasional. Untuk menunjang peningkatan produksi, pada momen ini, Kementerian Pertanian turut memberikan bantuan untuk komoditas hortikultura berupa benih cabai, kawasan cabai, kawasan bawang putih, benih buah, registrasi kebun, penerapan GAP, penumbuhan UMKM, pelayanan informasi pasar, Gerdal OPT, dan penanganan DPI senilai total Rp 8,51 miliar yang diserahkan kepada Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB.
Selain bantuan subsektor hortikultura, diberikan juga bantuan benih padi seluas 38.500 Ha dan benih jagung seluas 176.000 Ha senilai Rp 171,49 miliar untuk Provinsi NTB, bantuan benih padi seluas 11.000 Ha dan benih jagung seluas 8.000 Ha senilai Rp 10,94 miliar untuk Kabupaten Lombok Tengah, serta bantuan benih sumber padi sebanyak 2,5 ton untuk penangkar benih padi di Kabupaten Lombok Tengah.
“Dengan bantuan ini, dalam dua hingga tiga tahun ke depan, kita harapkan Indonesia bisa kembali swasembada pangan, khususnya padi dan jagung, serta mampu menekan impor dan mendorong komoditas pertanian lainnya untuk dapat diekspor, sehingga menambah devisa negara,” ujar Amran.
Turut mendampingi dalam kunjungan kerja ini, Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Mentan Amran karena telah membagikan kebahagiaan kepada petani.
“Provinsi NTB ini merupakan salah satu lokasi lumbung pangan nasional. Dengan bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian, kami yakin bisa dapat terus meningkatkan berproduksi dan menyediakan pangan untuk masyarakat Indonesia. Terima kasih, Bapak Menteri,” ujar Gita. (Riki).