Pagelaran Jaranan “Putro Bandil Budoyo” Asal Kediri Hibur Pengunjung TMII

SKI | Jakarta – Kesenian asal kediri, Jaranan Kediri adalah jenis kesenian yang dikenal masyarakat luas dengan sebutan jaranan. Jaranan adalah kesenian rakyat atau tarian yang melukiskan gerakan penunggang kuda (jaranan) dengan kuda mainan yang terbuat dari bilahan anyaman bambu hadir dan meramaikan pesta rakyat di suasana libur hari raya idhul fitri 1444H di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berlangsung dari tanggal 29 April sampai 30 April 2023.

Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Claudia Ingkiriwang memaparkan, bahwa hari ini bertepatan dengan hari Hut TMII dan pesta rakyat pasca libur lebaran, kita mengadakan berbagai macam kesenian budaya yang kita angkat agar semua masyarakat dan semua lapisan agar mengenal seni budaya.

Kita juga mendapat dukungan penuh dari Putro Bandil Budoyo yang mensuport TMII dalam rangka memperkenalkan seni budaya kepada masyarakat luas dan ini benar-benar klaborasi yang sangat luar biasa, ucapnya.

Claudia berharap, dengan adanya pagelaran seni budaya ini, agar anak-anak muda bisa lebih mengenal dan belajar juga menyebarluaskan seni budaya kita.

Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Claudia Ingkiriwang berikan piagam penghargaan kepada Paguyuban Jaranan Putro Bandil Budoyo asal kediri. Dok: SKI/Why.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Claudia Ingkiriwang memberikan piagam penghargaan kepada Paguyuban Putro Bandil Budoyo yang di serahkan kepada ketua paguyuban.

Diketahui, asal mulai munculnya jaranan kediri sejak abad ke-11 di Wengker atau Ponorogo yang diciptakan oleh Raja Ponorogo pada masa itu, tepatnya pada tahun 1045 masehi, seusai bunuh dirinya puteri Daha atau Kediri. Kesenian Jaranan atau Jathilan masuk ke Kediri dari Ponorogo pada abad 19 masa Hindia Belanda. Hal tersebut diungkap Pimpinan Paguyuban Putro Bandil Budoyo Joko Witanto kepada awak media, sabtu (29/04/23).