oleh

Pramono Anung dan Rano Karno (Doel) Unggul 50% Aktivis Jakarta Minta KPU dan Bawaslu Tidak Masuk Angin

SKI Jakarta, – Proses pencoblosan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta telah selesai dilaksanakan hari Rabu , 28/11 berjalan sukses dengan hasil Quikcount LSI Paslon 1 Perolehan 39.18% . Paslon 2 Perolehan 10.68% dan Paslon 3 Perolehan 50.14% dengan demikian untuk sementara Paslon 3 unggul.

Menanggapi hal ini Aktivis Jakarta yang didalamnya terdiri Ormas, LSM dan Media menyoroti hasil Quikcount LSI (Lembaga Survey Indonesia) tersebut sehingga perlu mengawal jalan nya perhitungan suara di KPU dan Bawaslu DKI.

Amos Hutauruk selaku perwakilan dari Aktivis Jakarta menyampaikan apresiasi dalam pelaksanaan yang berjalan tertib dan damai. Namun , Amos juga menekankan pentingnya peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tetap menjaga netralitas dan profesionalisme selama tahapan berikutnya, termasuk penghitungan suara.

“Kami mengapresiasi kerja keras Bawaslu dan KPU sejauh ini, tetapi proses ini belum selesai. Kami mendorong agar kedua lembaga ini menjaga independensi, serta memastikan tidak ada intervensi dari pihak mana pun,” ujar Amos, salah satu aktivis yang tergabung dalam Aktivis Jakarta.

Ditempat yang sama Harun aktivis dari Forum Kota (Forkot) juga ikut menyoroti hasil dari Quikcount LSI tersebut, ia mengingatkan agar semua pihak untuk menerima hasil Pilkada dengan sikap demokratis. “Mari kita tunggu hasil resmi dari KPU tanpa spekulasi yang dapat memecah belah masyarakat. Jika ada dugaan pelanggaran, gunakan jalur hukum yang sesuai,” tambah Harun.

Selain itu, Aktivis Jakarta meminta aparat keamanan untuk tetap waspada terhadap potensi kericuhan pasca pengumuman pemenang. “Pilkada adalah pesta demokrasi, bukan ajang konflik. Kami berharap semua pihak menghormati hasil pemilu dan menjaga kedamaian Jakarta,” ujar Harun.

Bawaslu dan KPU diharapkan tetap melibatkan masyarakat dalam pengawasan tahapan selanjutnya agar transparansi terjaga. Dengan kerja sama semua pihak, Pilkada DKI Jakarta dapat menjadi contoh demokrasi yang sehat dan adil. *( T-gek )*