oleh

Antisipasi Virus PMK, Kandang Sapi Lebak Talas Pamulang Rutin Lakukan Pengecekan Hewan

SKI | Tangsel – Antisipasi penyakit PMK pada Sapi yang berada di Kandang Sapi Lebak Talas, jl. Talas III, Pd. Cabe Ilir, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Diketahui, Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak terus meluas. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menetapkan dua kabupaten di Aceh dan empat kabupaten di Jawa Timur sebagai daerah wabah PMK.

Untuk mengantisipasi PMK, Saudara Arif salah satu pengurus di Kandang Sapi Lebak Talas Pamulang menuturkan, bahwa dirinya rutin berkomunikasi dengan pihak Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (UPTD) Puskeswan Tangsel untuk melaksanakan pencegahan, Pengecekan rutin tiap 2 bulan sekali dari dinas kesehatan hewan kota tangsel, ungkapnya.

“Jadi Setiap Kurun waktu 2 bulan sekali, kita lakukan pengecekan rutin yang dilaksanakan oleh Puskeswan Kota Tangsel”, ucapnya kepada awak media, Kamis 13 Mei 2022.

PMK atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular berisfat akut yang disebabkan oleh virus.

Dalam literatur yang dipublikasikan situs-situs pemerintah daerah, penyakit ini berasal dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus. Masa inkubasinya antara 2 – 14 hari. Penyakit ini rentan menulari hewan ternak seperti sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi.

Penularan PMK pada hewan ternak ini berlangsung melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Penularan secara langsung dapat melalui droplet, leleran cairan hidung, dan serpihan kulit pada hewan yang terinfeksi virus.

Sementara itu penularan secara tidak langsung terjadi pada vektor hidup, yaitu manusia dan hewan lainnya. Virus yang menempel ini juga menular melalui mobil pengangkut ternak, peralatan, alas kandang, dan lainnya.

Selain itu, virus ini dapat menyebar melalui angin di daerah beriklim khusus bisa mencapai radius 60 km di darat dan 300 km di laut, hal tersebut di ungkap Profesor Mustofa Helmi Effendi, Divisi Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga seperti yang dikutip bbc.com. (red).