SKI Bogor – Kontroversi Trisula menjadi perbincangan hangat di Kabupaten Bogor, terutama setelah Paslon 02 mencabut gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan ini menimbulkan kekecewaan di kalangan pendukung relawan dan salah satu struktur PAC PDI Perjuangan. Ketua Cibinong, Yudizar, menyebutnya diduga ada sebagai “deal politik” yang bisa mengecewakan ditubuh partai tersebut, begitu juga dengan bang sadat yang sebagai relawan dan sering aktif di kediaman paslon 02 mengatakan, “jangan dicabut terusin perjuangannya”, pungkasnya.
Sementara itu, Kang Mus, tokoh muda dan calon wakil bupati pada saat itu, ketika dikonfirmasi awak media menyatakan tidak pernah dilibatkan dalam diskusi pencabutan gugatan. “saya tidaknpernah diberitahu soal itu, ucapanya” hal ini tentu saja mencederai proses demokrasi yang sedang berjalan dan memicu bamyak pertanyaan tentang transparansi dan komunikasi di internal partai PDIP Kab Bogor.
Kehadiran Ketua Dewan Kabupaten Bogor Satra Winara yang mendampingi Paslon 01 di kediaman Paslon 02 juga memperkuat spekulasi tentang kemungkinan ada “deal dealan politi” Masyarakat bertanya-tanya tentang kapasitas Ketua DPRD Kab Bogor dalam hal ini, apakah sebagai perwakilan KPUD atau Bawaslu.
Kontroversi ini menjadi pertanda menarik sebelum pelantikan bupati baru terpilih Rudi Susmanto, Masyarakat Kabupaten Bogor sangat menunggu jawaban atas berbagai hiruk pikuk politik yang sedang terjadi setelah adanya pencabutan gugatan sengketa pilkada ke MK dan Ketua DPRD Kab Bogor juga harus menjelaskan kepada masyarakat tentang kehadirannya dalam acara tersebut. (T-Gek)