DPRD akan Panggil Dikbud Soal Tingginya Angka Putus Sekolah di Loteng

SKI| Lombok Tengah – Tingginya angka putus sekolah di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mendapat sorotan serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Sesuai isu yang berkembang saat ini, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Loteng mencatat jika sebanyak 15.000 siswa SD/SMP dinyatakan putus sekolah.

“Kami perlu tau apa alasan tingginya angka putus sekolah di daerah ini,” kata Wakil Ketua DPRD Loteng, HL. Sarjana via WhatsApp, Senin (07/04/2025).

Ia menyebutkan jika angka tersebut menjadi catatan buruk dunia pendidikan di Loteng. Sebab, hal ini berbanding terbalik dengan program Presiden Prabowo Subianto terkait pendidikan gratis di semua daerah.

“Presiden menginginkan pembangunan sekolah gratis di semua daerah. Ini untuk menekan tingginya angka putus sekolah,” terang politisi PKB ini.

Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Loteng untuk meminta data kongkrit, serta klarifikasi terkait angka tersebut.

“Nanti melalui Komisi IV kami akan memanggil pihak Dikbud untuk memastikan data yang berkembang saat ini,” tegasnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Daerah (Pemda) tidak boleh diam terkait persoalan ini. Terlebih, masalah ini sudah menjadi bahan diskusi pihak luar.

“Jika apa yang disampaikan PGRI itu benar, maka Pemda harus segera bersikap. Ini sangat miris, dan kami butuh data kongkrit secepatnya,” pungkasnya. (Sul)