SKI | JEPARA – Bupati Edy Supriyanta meminta jajaran Dinas Kesehatan dan Puskesmas serius dan tidak main-main menangani stunting. Penegasan ini disampaikan oleh Edy Supriyanta saat launching Program Sinergisitas Gerakan Menekan Kematian Ibu dan Bayi (SING GEMATI) di Balai Desa Bumiharjo Kecamatan Donorojo, Kamis (22/6/2023).
Di kesempatan ini, orang nomor satu ini murka lantaran sebagian kepala Puskesmas tidak hadir dalam kegiatan ini. “Pak Dandim dan Pak Kapolres saja hadir bersama jajarannya, lha kita yang dibantu malah roso-roso. Tolong diperhatikan benar, soal stunting saya tidak mau main-main. Arahan dari presiden hinga Gubernur meminta agar stunting dibabat habis,” kata Edy.
Edy pun meminta agar pada pekan pertama Juli 2023, susu formula sebagai salah satu logistik penanganan percepatan stunting ini sudah tersedia. Dari laporan yang diterimanya, banyak kecamatan yang susunya kosong.
“Kita mau kerja gimana, jika susu sebagai pendamping saja tidak ada. Mau dikasih apa. Duite wes ana, tinggal tuku ae kok angel,” tegas Edy.
Edy menyebut jika Pemkab Jepara telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp111 miliar untuk penanganan stunting. Saat ini ada 5353 kasus stunting di kota ukir.
“Jika lima ribu bayi itu kita beri susu pendamping selama dua bulan, paling hanya menghabiskan 36 miliar. Masih cukup anggaran kita,” imbuh Edy.
Dalam kesempatan ini, Pj Bupati secara simbolis meminumkan algae sebagai suplemen pendamping penanganan stunting. Edy juga menyerahkan bantuan bahan pendamping lainnya krpada balita dan ibu hamil di Desa Banyumanis. Edy berharap tahun ini Jepara bisa menuntaskan stunting. “Saya harap tahun ini kita bisa menuntaskan stunting,” jelasnya.
Sesuai data SSGI tahun 2022, Jepara berhasil menekan prevalensi balita stunting ke angka 18,2% dari angka 25% pada 2021. Sedang berdasar data e-PPGBM per Februari 2023 masih ditemukan sebanyak 5.353 balita (8,65%) mengalami stunting.
“Selain karena kurangnya asupan nutrisi saat ibu hamil, penyebab tidak langsung stunting antara lain pola asuh, sanitasi, ekonomi, dan pendidikan,” imbuhnya.
Penguatan sektor hulu mulai dari keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum dan fasilitas kesehatan perlu ditingkatkan. Ini menjadi tugas dan tanggungjawab bersama sebagai anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Jepara.
“Pemkab Jepara sudah mengeluarkan anggaran yang besar untuk menurunkan stunting. Diantaranya Pemberian Makanan Tambahan untuk anak dibawah 2 tahun (Baduta). Program ini perlu pendampingan dan pengawalan semua pihak agar sesuai dan tepat sasaran. Saya minta stakeholder/OPD dan masyarakat bersinergi melakukan percepatan penanganan stunting ini,” tandasnya. (Hani).