SKI | Lotim – Setelah para Kepala Desa Se-Lombok Timur sempat melakukan protes terhadap Bupati Lotim H.Haerul Warisin karena tidak pernah dilibatkan.Tapi kemudian akhirnya Pengurus Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Lotim dengan Bupati Lotim di ruang kerjanya,Kamis (26/6).
Selain itu semua kades se-Lotim bersama dengan camat dan lurah juga diundang dalam rapat koordinasi mengenai masalah BPJS dan panagihan tunggakan pajak PBB.Dengan rapat dipimpin Bupati Lotim.
” Kami kemarin bertemu dengan Bupati Lotim dengan penuh kekeluargaan dan diundang rapat masalah kesehatan menyangkut BPJS dan penagihan tunggakan PBB,” ujar sejumlah pengurus FKKD Lotim.
” Kedepan sinergi antara para kades dengan Pemkab Lotim terus terjalin untuk kemajuan Lotim,” terangnya.
Sebelumnya Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Lombok Timur M.Khairul Ihsan menyebut Bupati Lotim H.Haerul Warisin belum SMART.Hal ini dibuktikan dengan tidak dilibatkan para kepala desa se-Lotim salam rapat koordinasi mengenai masalah penarikan Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang belum tertagih sebesar Rp 55 Milyar
Sementara yang diundang dalam rapat itu para camat dan lurah se-Lotim,sedangkan yang menjadi ujung tombak dalam penarikan retribusi PBB ada di Desa.
” Kami katakan Bupati Lotim belum SMART,” tegas M.Khairul Ihsan
Ia mengatakan seharusnya Bupati melihatkan para kades dalam rapat tersebut kalau ingin berhasil dalam melakukan penarikan PBB yang tertunggak di masyarakat.
Sementara pada sisi lainnya Bupati memerintahkan Camat untuk melakukan koordinasi dengan para kepala Desa dalam melakukan penarikan PBB itu.
” Silahkan camat bekerja menjalankan perintah Bupati dan Kades akan menjadi penonton saja,” ujarnya.
Khairul Ihsan juga menambahkan sampai dengan bulan kelima kepemimpinan Bupati Lotim belum pernah dari para kepala desa yang tergabung dalam FKKD diundang untuk shilaturahmi dalam membangun sinergi untuk Lotim.
Karena seharusnya kalau ingin berjalan pemerintah di Lotim yang SMART hendaknya para kades se-Lotim dilibatkan bersama karena merupakan ujung tombak pemerintahan dibawah.
” Percuma didengungkan Lotim SMART kalau para kades sepertinya dianggap sebelah mata oleh Bupati Lotim,” tandasnya. (Sul)