SKI Jakarta | Aris Kuncoro yang baru saja ditunjuk sebagai Plt (Pelaksana Tugas) Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Online Independen Nusantara (PWOIN) memiliki jam terbang yang panjang di dunia pers tanah air. Lahir di Lampung, 30 September 1964. Romo, begitu panggilan akrabnya, meniti karir sebagai wartawan dari bawah sekali
Tahun 1985 – 1987 sebagai wartawan Harian Suara Bengawan (Solo)
Tahun 1987 – 1989 di pindah ke Harian Kedaulatan Rakyat di Solo
Keluar dari harian Kedaulatan Rakyat, dia hijrah ke Jakarta. Selama sepuluh tahun yakni 1989 – 1999 : menjadi wartawan kemudian redaktur Harian Merdeka (Jakarta)
Bosan menulis dunia politik, Romo Aris merambah entertain dan hiburan dengan menjadi Redaktur Tabloid C & R (Cek & Ricek)
Dua tahun kemudian tepatnya ditahun 2003, lelaki paruh baya yang mudah melempar senyum, menjadi Pemimpin Redaksi Tabloid Etalase
Tahun 2004 – 2005 :
-Pemimpin Redaksi Harian Guntur (Jakarta)
Tahun 2006 – sekarang: -Pemimpin Redaksi wartamerdeka.com / wartamerdeka.info di ranah organisasi pers, dia pernah tercatat sebagai anggota dan pengurus organisasi pers bergengsi tanah air Namun demikian Romo lebih nyaman bersandar di Ikatan Penulis Jurnalis Indonesia (IPJI) . Dia pernah menjabat sebagai Ketua Litbang di organisasi yang saat ini telah berusia 23 tahun tersebut. Sebagai bagian dari keluarga besar IPJI, Aris Kuncoro sering mendapat berbagai penugasan dari organisasi. Saat ini dia tercatat sebagai anggota Badan Pengawas Perkumpulan Media Independen Online (MIO) Indonesia Terakhir, Aris Kuncoro didaulat menjadi Plt Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Online Nusantara (PWOIN), menggantikan Feri Rusdiono yang mengundurkan diri Penugasan, ini bisa jadi disebut turun gunung, karena posisinya saat ini sebagai anggota Wanbin di organisasi tersebut Bersama Plt Sekjen Harun ST beserta pengurus lainnya, ditugasi melakukan konsolidasi untuk selanjutnya melaksanakan Konggres ke 2 PWOIN “Saya butuh dukungan semua pihak, agar amanah ini bisa saya laksanakan sesuai harapan banyak pihak”, ujar Romo Aris usai penerima arahan Tedjo Edhi di Kamkit Resto, kawasan Sentiong, Jakarta Pusat ( Fauzi Rahim )
