SKI, Jakarta – Farouk Abdullah Alwyni salah satu pakar ekonomi syariah mengatakan bahwa latar belakang didirikannya Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) adalah agar bisa berkontribusi terhadap perkembangan perekonomian nasional sehingga KNKS bisa berperan dalam kerangka pembangunan di Indonesia dalam keterangannya kepada reporter di Jakarta, Rabu Siang, (13/03/19).
“Agar pengembangan ekonomi syariah bisa berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi nasional dibutuhkan paradigma pembangunan baru. Bagaimana konsep ekonomi bisa ditampilkan lebih berkeadilan nasional maupun internasional. Kita menyadari sejak krisis ekonomi yang terjadi tahun 2008, kita mencari sistem ekonomi yang lebih adil, beretika dan lebih manusiawi bukan cuma di negara kita, di negara-negara maju juga demikian. Muncul etica finance, green economic, suistable development,” papar Farouk yang juga pengajar di Perbanas Institute & Program MM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini.
Menurut Chairman Center for Islamic Studies in Finance, Economics and Development (CISFED) ini, Kami sebagai pihak yang diberi amanah untuk menyeleksi para tim manajemen ini berharap mereka tidak hanya berkutat di dunia keuangan syariah karena terlalu kecil ruang lingkupnya tetapi berfikir juga tentang pembangunan. Bagaimana paradigma pembangunan ekonomi syariah terhadap pembangunan nasional, khususnya pembangunan yang lebih berkeadilan dan bisa meningkatkan pemerataan di Indonesia. Pembangunan yang lebih ramah terhadap lingkungan, tentu hal ini menjadi kontribusi nasional secara langsung sehingga punya dampak global, itu yang kita harapkan.
“Kami mengembangkan pangsa pasar dan KNKS adalah sebuah lembaga pemerintah yang dibentuk presiden untuk mengakselerasi perkembangan keuangan syariah. Dicetuskan pertama kali tahun 2016, kemudian ditahun 2018 dimulailah sebuah upaya untuk mengisi posisi Direktur Eksekutif dan lima manajemen di KNKS. Mengingat pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia baru berkisar sekitar 5 hingga 6 prosen diharapkan bisa meningkat sekitar 10 hingga 15 prosen di tahun mendatang,” pungkas Farouk yang juga Caleg DPR RI Dapil 2 DKI Jakarta (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri) nomor urut 6 dari PKS ini.
Penulis : Fri
Editor : Red SKI
Komentar