SKI, Jakarta – Pemilu 2019 tinggal dua bulan lagi. Untuk pertama kalinya Pemilu Presiden (Pilpres) akan berlangsung serentak dengan Pemilu Legislatif (Pileg). Sementara fokus perhatian publik banyak terarah pada Pilpres, perlu pula untuk mencermati calon-calon anggota legislatif (caleg) yang akan berlaga dalam Pileg mendatang.
Y-PUBLICA menyelenggarakan survei nasional berbasis daerah pemilihan (dapil), yang akan menangkap persepsi publik terhadap kepuasan atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK, elektabilitas capres-cawapres di tingkat dapil, elektabilitas partai politik (parpol), dan persepsi calon pemilih terhadap caleg di masing-masing dapil (tingkat pengenalan, kesukaan dan elektabilitas).
Y-PUBLICA melaunching hasil survei nasional berbasis dapil, dimulai dengan dapil DKI Jakarta 1, 2, dan 3. Untuk selanjutnya Y-PUBLICA akan merilis secara kontinyu hasil survei pada dapil-dapil yang lain.
Launching *”Survei Nasional Berbasis Dapil Y-PUBLICA”* dilaksanakan di Cikini Jakarta Pusat
Senin, (18/02/19).
Daerah pemilihan dapil DKI Jakarta menjadi pertarungan dua partai politik utama pengusung calon presiden dan calon wakil presiden. Survei yang dilakukan ini menunjukkan PDIP unggul di dua dapil, yaitu DKI Jakarta 1 (Jakarta Timur) dan DKI 3 ( Jakarta Barat dan Utara) . Sementara Gerindra unggul di dapil DKI 2 ( Jakarta Pusat dan Selatan).
Pada posisi berikutnya PKS dan Golkar menyusul menempati urutan ketiga dan keempat di dua dapil, yaitu DKI 2 dan DKI 3,” ungkap Direktur Eksekutif Y- Publica Rudi Hartono didampingi Hendrik Kurniawan dan Sudiarto tim peneliti Y- Publica saat launching hasil survei.
“Posisi Golkar lebih baik dengan menempati urutan ketiga di dapil DKI 1. Ditingkat nasional posisi PKB dan Demokrat, cukup tinggi, di DKI Jakarta hanya PKB yang cenderung lebih kuat.”Di dapil DKI 3 Demokrat cenderung disalip PSI,” imbuh Rudi.
“Pada papan paling bawah dengan elektabilitas kurang dari 2% dihuni oleh Perindo, Hanura, PBB, PKPI, Berkarya dan Garuda.Dengan elektabilitas di kisaran 3%, PSI menjadi satu- satunya parpol baru yang menantang dominasi parpol lama di DKI,” tegas Rudi.
Sementara itu, suara yang belum menentukan pilihan atau cenderung golput di DKI Jakarta lebih tinggi daripada hasil survei nasional Y- Publica yang dirilis pada Januari 2019,” pungkas Rudi.
Penulis : Fri
Editor : Red SKI
Komentar