Target Vaksinasi Lansia Lotim Capai 86.938 Dosis

SKI l Lombok Timur-Target vaksinasi lansia di Lombok Timur mencapai 86.938 dosis,sedangkan saat ini sampai dengan 13 Desember dosis I sudah mencapai 58,75 persen sedangkan dosis ke-2 di posisi 32,02 persen.

Sementara itu untuk remaja ada di posisi 79,17 persen dosis I, dan 51,15 persen  dosis ke-2. Target vaksinasi Lansia Lombok Timur 86.938 dan remaja 134.046.

Kabupaten Lombok Timur berada pada urutan ke-6 dari 10 kabupaten dan Kota se-NTB terkait dengan rata-rata laju vaksinasi mencapai 47 persen. Dengan target harian 17.489 dosis,sedangkan capaian sementara dari tanggal 3-12 Desember 2021 sebanyak 82.627 dosis.

Hal tersebut terungkap dalam rapat Analisa dan evaluasi vaksinasi tingkat provinsi NTB,Senin (13|12). Bupati Lotim,HM.Sukiman Azmy bersama forkopimda menghadiri kegiatan tersebut dengan melalui virtual.

Rapat yang dipimpin Kapolda NTB,Irjen M.Iqbal dengan dihadiri forkopimda NTB dan pejabat OPD.‎

Kapolda NTB,Irjen M.Iqbal dalam sambutannya mengatakan agar seluruh kabupaten/kota dapat mencapai 80 persen untuk dosis I dan 50 persen untuk dosis II maksimal pada 30 Desember mendatang.

Selain itu menekankan  pentingnya percepatan agar provinsi NTB yang saat ini berada di posisi ke-7 secara nasional untuk capaian vaksinasi tidak terkoreksi, utamanya untuk capaian vaksinasi lansia dan remaja.

Begitu juga  pentingnya perencanaan, terutama untuk vaksinasi remaja dan anak yang akan segera dimulai.

” Lebih penting lagi untuk menjamin keselamatan masyarakat,” tegasnya.

Asisten Administrasi dan Umum provinsi NTB Nurhandini Eka Dewi menyampaikan fokus percepatan vaksinasi untuk anak sekolah akan lebih mudah dengan dialihkannya libur semester sampai tahun 2022 mendatang.

Akan tetapi  adanya pemberian booster vaksin TT dan campak pada Desember ini. Sehingga minggu ini data sudah rampung dan dalam dua minggu ke depan dapat dimanfaatkan untuk mengejar target.

” ‎Persiapan mengantisipasi puncak ke tiga dan varian omicron seperti surveilans di pintu masuk negara secara ketat, utamanya bagi WNA dari negara terkonfirmasi, meningkatkan kemampuan laboratorium, tracing, testing, dan treatment seperti halnya pada varian delta,” tukasnya.

Menurutnya, secara umum persiapan tersebut dapat dilihat dari keberadaan 42 rumah sakit, 172 Puskesmas, 864 titik isolasi terpadu, 2.089 tempat tidur ruang isolasi, 12 laboratorium PCR termasuk ketersediaan SDM seperti dokter, dokter spesialis, hingga dokter umum.(Sam).