Tuntutan Pencopotan Kapolres Lotim,Kadis Perdagangan, Kabid PSP Berkumandang Di Aksi Unjuk Rasa

SKI l Lombok Timur-Puluhan masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Hak Buruh Lombok Timur menuntut Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Bidang Prasana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Lotim mendesak Bupati untuk dicopot dari jabatannya.Karena dianggap tidak memiliki kinerja yang baik.

Selain itu dalam aksi tersebut juga para massa aksi mendesak agar Kapolda NTB segera mencopot Kapolres Lotim,AKBP Tunggul Sinatrio, Sik.Karena dianggap tidak layak untuk dipertahankan atas kinerjanya.

Hal tersebut disampaikan para orator aksi secara bergantian dalam aksi May Day dan hari Pendidikan Nasional yang berlangsung di depan halaman kantor Bupati Lotim,Senin (3|5).

” Pak Bupati segera pecat Kadis Perdagangan Lotim karena dianggap kinerjanya tidak baik,” tegasnya arotor aksi, Usman dalam orasinya.

Selain itu juga,lanjutnya, Kadis perdagangan sangat tidak pantas mengeluarkan pernyataan mengenai kelangkaan LPG di Lotim akibat banyaknya para pekerja buruh migran di Lotim.

Maka itu tentunya merupakan pernyataan yang dibuat dan tidak memiliki landasan yang kuat.

” Apa hubungannya kelangkaan LPG dengan kepulangan para pekerja buruh migran ke kampung halamannya,” tukasnya.

Sementara itu orator lainnya, Muhrim mendesak kepada Bupati Lotim untuk mencopot Kabid PSP Dinas Pertanian Lotim,karena dianggap penyebab terjadinya gagal panen akibat kelangkaan pupuk di Lotim.

” Kabid PSP harus dicopot karena dianggap tidak becus ngurus pertanian,” teriak Muhrim dengan lantang dari atas kendaaran sambil memegang mic.

Kemudian desakan pencopatan Kapolres Lotim disampaikan orator aksi lainya seperti Hendrawan Saputra dan Eko Rahardi dengan lantang meminta Kapolda NTB untuk segera mencopot Kapolres Lotim karena dianggap kinerjanya kurang baik.

Apalagi dengan adanya polling yang menunjukkan banyak yang tidak puas dengan kepemimpinan Kapolres Lotim.Sehingga kebanyakan pencitraan ketimbang menunjukkan kinerjanya.

” Kapolres Lotim tidak layak untuk dipertahankan lagi lebih baik dicopot,” teriak Eko Rahardi.

Aksi dari puluhan massa tersebut sempat bersitegang dengan aparat, akan tapi berhasil diredam aparat keamaan, meskipun dalam aksi tidak ada yang menerima akan tetapi berjalan dengan tertib.

Kemudian setelah puas menyampaikan orasinya massa aksi membacakan pernyataan sikap lalu membubarkan diri dengan tertib. Dengan berjanji akan melakukan aksi lebih besar lagi karena Bupati tidak mau menerima kedatangan massa aksi.(Sam).

Komentar