SKI | Karawang – Dekan Fakultas Hukum Unsika berpendapat, “Orang kreatif akan memiliki berbagai alternatif, solusi dalam menghadapi berbagai masalah, Perguruan Tinggi tidak saja hanya mencetak keahlian berdasarkan keilmuan yg di pelajari, tetapi harus variatif” ujar Dekan.
“Tidak hanya mentransfer knowledge atau ilmu pengetahuan _ansich_ , tetapi harus lengkap, knowledge, skill dan attitude” demikian paparan yg disampaikan oleh wakil rektor satu bidang akademik DR.Kursin, dalam acara rapat kerja di lingkungan Fakultas Hukum Unsika Karawang.
“Metode mengajar hanya mengandalkan ceramah sudah out of date, sebab ilmu pengetahuan saat ini sudah banyak tersebar dan tersaji di dunia Maya” tegas DR.Kursin lagi.
“Case metode atau membahas kasus dan diskusi dengan melibatkan seluruh peserta didik saat ini menjadi tren model yg banyak di anut di perguruan tinggi lain, perguruan tinggi yang hanya fokus kepada ke ilmuan sudah mulai ditinggalkan, sebab hasil didik yg menjadi kebutuhan saat ini adalah lulusan yg handal hard skill, soft skill dan attitude kepribadiannya, perubahan kebutuhan hasil lulusan adalah bukti adanya perubahan paradigma yg Tidak bisa kita abaikan sebagai akademisi” ujar DR. Kursin.
Dekan Fakultas Hukum Unsika Karawang, DR. Kursin mengapresiasi ketika raker Fakultas Hukum menghadirkan Nara Sumber dari kalangan APH.
“Dunia bisnis adalah salah satu inovasi yg bisa mendukung lahirnya lulusan yg memiliki berbagai softskill” ujarnya menutup keterangannya.
Raker FH Unsika berlangsung yang dimulai tgl 5 sampai 7 Juli 2022 sebagai upaya untuk meningkatkan kwalitas lulusan Fakultas Hukum dengan menyatukan visi dan misi sesama Dosen dan Tenaga Didik dilingkungan FH Unsika.
Diketahui Fakultas Hukum Unsika saat ini memiliki prodi pendidikan strata satu dan strata dua dengan konsentrasi Pidana dan Perdata.
Raker tersebut tentu saja diwarnai dengan Diskusi, sedikit perdebatan yang memang menjadi ciri khas dari Akademisi dan Praktisi di Dunia Hukum.(ynzr)