SKI|NTB- Warga Tete Batu Selatan, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur menagih janji Pemerintah Kabupaten Lotim terkait dengan dana untuk pengelolaan dan pengembangan kampung inggris yang ada di TBS.
Dengan nilai mencapai Milyaran rupiah sebagaimana yang telah dijanjikan Bupati Lotim untuk realisasi tahun 2020,akan tapi sampai dengan awal tahun 2021 ini tidak juga kunjung ada.
“Kami menagih janji Pemkab Lotim soal dana pengembangan kampung inggris di TBS sebagaimana yang dijanjikan itu,” tegas Ketua BPD Tete Batu Selatan,Uncle Kus, Rabu (27|1).
Uncle Kus yang juga salah satu pelaku wisata di Lotim menjelaskan para pengelola hotel,homstay maupun masyarakat yang ada di TBS sangat antusias dengan adanya program tersebut. Apalagi dengan adanya iming-iming dari Pemkab Lotim akan diberikan bantuan anggaran untuk pengembangan program kampung inggris di TBS.
Maka membuat para pengelola hotel maupun homestay bersama masyarakat berbenah, dengan tujuan untuk mensukseskan program kampung inggris tersebut. Namun dalam perjalanannya justru apa yang diharapkan tidak juga kunjung ada.
“Bagaimana mau jalan program kampung inggris di TBS,Pemkab Lotim belum memberikan sumbangsih untuk program tersebut,” ujarnya seraya menambahkan berapa uang sudah dikeluarkan masyarakat untuk mensukseskan program itu, tapi kepedulian Pemkab Lotim masih setengah hati.
“Jangan hanya bisa cetuskan program kampung inggris yang dianggap bagus,tanpa Pemkab Lotim mendukung dengan anggaran sama artinya bohong,” tukas Uncle Kus.
Oleh karena itu, lanjutnya,warga TBS meminta meminta komitmen awal dari Pemkab Lotim untuk mendukung dan mensukseskan program kampung Inggris tersebut.
“Program kampung inggris ini akan bisa berjalan dan beriringan kalau semua pihak ikut mensukseskannya,” pinta Ketua BPD Tete Batu Selatan, Uncle Kus.
Pada kesempatan itu,Uncle Kus, menuntut kejelasan tindak lanjut program kampung inggris baik dari Pemkab Lotim maupun pemerintah desa agar lebih transparan, apakah akan berlanjut atau berhenti ditengah jalan.
Begitu juga dengan pembangunan sarana pendukung seperti Rest Area di TBS agar segera dieksekusi tahun ini.
” Kami juga mempertanyakan keseriusan Dinas Pariwisata Lotim untuk tidak mengalihkan perhatiannya ke program lain,sehingga program yang sudah ada terkesan digantung tanpa adanya kejelasan yang pasti,” tandasnya.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Pariwisata Lotim,H.Mugni SN saat dikonfirmasi mengatakan Pemkab Lotim telah membentuk lembaganya dalam program kampung inggris,sehingga tinggal mengisi dengan orang yang datang belajar bahasa Inggris.
Sementara mengenai masalah anggaran jangan semuanya mengharapkan dari Pemkab Lotim terus,karena itu akan berdimensi proyek,tapi tentunya bidang teknis untuk meramaikan ada di Dinas Pendidikan Lotim,karena ada bidang pendikan non formal disana.
“Silahkan kampung inggris berinovasi untuk buat orang datang,sedangkan Dispar Lotim bekerja bersama untuk mensukseskan program itu,” tegas Mugni.
Sementara saat ditanya mengenai anggaran untuk program kampung inggris tersebut, Mugni menjawab tidak tahu, karena di Dispar tidak ada anggaran itu.
Tapi pihaknya sudah rapat yang dipimpin Bupati dengan dihadiri Sekda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD).
“Sesuai arahan Bupati untuk meramaikan program itu di Dikbud, silahkan tanyakan ke Kadis Dikbud untuk lebih jelasnnya,”tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim, Ahmad Dewanto Hadi sampai berita ini diturunkan belum ada penjelasan,meski telah dikonfirmasi. (Sam).
Komentar