Ketua LSM GAK Minta Kadis Pendidikan Copot Kepsek SDN Pinang Ranti 01 Pagi Jaktim

SKI, Jakarta – Derasnya sorotan dari berbagai lapisan masyarakat yang sangat peduli pendidikan, juga dari media yang menyayangkan terjadinya dugaan pungutan liar (Pungli) di SDN Pinang Ranti 01 Pagi Jaktim, tetap tidak membuat ciut nyali Kepala Sekolah (Kepsek), Jamatun. Pungli yang dibungkus dengan sumbangan sukarela setiap hari Senen dan Jumat masih tetap saja berlanjut.

“Pungutan setiap hari Senin dan Jumat masih tetap berlangsung” ungkap salah satu orang tua peserta didik saat dikonfirmasi di sekitar lingkungan sekolah SDN Pinang Ranti 01. Dia berharap agar pungutan yang selama ini berlangsung segera dihentikan.

Atas dugaaan Pungli, Ketua LSM Gerakan Anti Korupsi (LSM-GAK) Kampanye SH meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ratiyono, mencopot Kepala Sekolah SDN Pinang Ranti 01 Pagi Jaktim yang ditenggarai melakukan pungutan kepada wali murid.

Pungli, kata Kampanye, tidak sesuai dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional yang menegaskan bahwa satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dilarang memungut biaya satuan pendidikan dengan dalil apapun.

“Mau sumbangan sukarela wali murid ataupun peserta didik, tidak diperbolehkan karena sudah ada dana BOS dan BOP. Itu kan hanya akal-akalan Kepsek,” tegas Kampanye.

Kampanye menambahkan bahwa Kepsek SDN Pinang Ranti 01 Jaktim, sekitar Mei tahun lalu, diduga melakukan dalil lomba kebersihan kelas untuk pembelian horden, cat, sekaligus dengan pengecatannya.

Kemudian, September 2018 Akreditasi Sekolah meminta wali peserta didik untuk pembelian pot bunga. Dan yang lebih parahnya, lagi kata Kampanye, belum lama ini Kepsek mengadakan pembelian dispenser dan galon aqua dengan biaya dari orang tua/wali dari peserta didik.

“Belum lagi laporan lainnya yang masih terus kami lakukan investigasi. Jadi sangat tidak layak Kepsek yang doyan melakukan pungutan dipertahankan,” tegas Kampanye.

Sementara itu, Kepsek SDN Pinang Ranti 01 Pagi Jaktim tidak pernah menjawab ketika dikonfirmasi melalui WA. Ketika ditelepon ke nomor ponselnya juga tidak menjawab. Diduga, Kepsek alergi dan kerap meremehkan profesi wartawan. (Red SKI)

Komentar