SKI | Lotim – Puluhan pemuda dan masyarakat Lombok Timur yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Masyarakat Menggugat (APM2) Lotim nyaris terlibat saling tinju dengan aparat kepolisian saat melakukan aksi di depan pintu gerbang Polres Lotim,Rabu (28|2).
Namun untung bisa dicegah oleh kedua belah pihak dengan massa aksi dan aparat saling menahan diri, meskipun diantara keduanya terpancing. Karena pihak massa aksi berusaha memaksa masuk ke dalam halaman Polres Lotim.
Dengan terlebih dahulu terjadi aksi saling dorong antara massa aksi dengan aparat,sehingga berujung nyaris terlibat saling pukul,akan tapi berhasil dilarang oleh aparat yang melakukan pagar betis berjaga di pintu gerbang.
” Kami minta bertemu dengan Kapolres Lotim untuk menyampaikan aspirasi kami mengenai masalah tambang yang meresahkan masyarakat di wilayah Karleko,” teriak koordinator aksi,Zaini Ashari dalam orasinya di depan Polres Lotim.
Massa aksi dalam orasinya secara bergantian meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindaktegas kegiatan tambang yang merusak lingkungan di Lotim. Terutama yang tidak memiliki izin untuk melakukan aktivitas,karena dampaknya sangat meresahkan masyarakat.
Seperti halnya di wilayah Karleko Selatan terdapat kegiatan tambang galian C yang dampak pencemarannya merusak tanaman milik masyarakat sekitarnya. Apalagi sudah beroperasi sekitar tujuh tahun lamanya namun tidak ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum maupun pemerintah daerah.
” Kami patut menduga kalau ada oknum aparat kepolisian yang melakukan cawe-cawe sehingga kegiatan tambang itu tetap berlangsung,” kata orator aksi lainnya,Taufik dalam orasinya.
Selain itu, massa aksi juga melihat fakta yang terjadi dilapangan adanya penyitaan kunci alat berat tambang galian C,akan tapi kemudian pemilik tambang disuruh untuk menebus kunci alat berat tersebut oleh pihak aparat penegak hukum.
” Tidak mungkin tambang ilegal itu bisa tetap melakukan kegiatan kalau tidak ada bekingan dari oknum aparat dan itu kami sudah memiliki datanya tinggal kami laporkan saja,” tegas Orator aksi lagi Zaenul dalam orasinya dengan suara lantang.
Massa aksi juga akan terus melakukan aksi berjilid-jilid ke Polres Lotim kalau apa yang kami sampaikan tidak direspon dan ditindaklanjuti dengan baik apa yang menjadi aspirasi masyarakat terhadap keresahan atas kegiatan tambang galian C tersebut.
” Kami memiliki data siapa-siapa oknum aparat yang diduga ikut membeking kegiatan tambang yang ada di Lotim,terutama tambang ilegal,karena tidak mungkin berani melakukan aktivitas kalau tidak ada yang membeking dibelakangnya,” teriak massa aksi secara bergantian.
Setelah massa aksi puas menyampaikan aspirasi di depan Polres Lotim dan tidak ada yang menerima massa aksi akhirnya melanjutkan aksinya ke kantor Bupati Lotim dengan menyuarakan aspirasi dan tuntutan yang sama.
” Kami tidak akan berhenti melakukan aksi sampai tuntutan kami direspon dan ditindaklanjuti aparat penegak hukum maupun pemerintah daerah,” tegas koordinator aksi,Zaini Ashari.
Massa aksi mendapatkan pengawalan dan pengamanan ketat dari aparat kepolisian guna mengantisifasi hal yang tidak diinginkan terjadi selama kegiatan aksi berlansung. (Sul).