SKI, LOTIM – Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, H.Rahman Farly mengaku dirinya tidak tahu mengenai masalah adanya tenaga honda baru yang telah terima SK Bupati Lotim maupun honor.
Maka dirinya akan melakukan kroscek mengenai kebenaran masalah ini,agar menjadi jelas.
” Saya belum tahu kalau ada tenaga honorer baru sudah terima SK dan honor,” terang Rahman Farly saat ditanya wartawan di Pendopo Bupati Lotim,Selasa (19|2).
Sementara pada pemberitaan sebelumnya para tenaga honda memprotes terhadap puluhan tenaga honor baru sudah mendapatkan SK dan honor,sehingga ini menjadi pertanyaan dikalangan tenaga honda yang lainnya.Sedangkan tenaga honda yang lama belum terima SK dan honor.
” Kenapa kami tenaga honda yang sudah lama sampai saat ini belum mendapatkan SK dan honor, tapi justru tenaga honda baru malah sudah mendapatkan SK dan honor,”keluh para tenaga honda di Lotim.
Seharusnya, lanjut para tenaga honda,pemerintah daerah mendahulukan penyelesaian masalah keberadaan ribuan tenaga honda yang belum mendapatkan SK dan honor.Bukan malah tenaga honor yang baru masuk diprioritaskan untuk mendapatkan SK dan honor.
Maka ini tentunya mengundang kecemburuan sosial dikalangan para tenaga honda yang telah lama mengabdi di Lotim.Bahkan pemerintah daerah dianggap tidak adil kalau seperti ini.
Sementara pada satu sisi pihak Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKSDM) Lotim dalam statemennya di sejumlah media massa menegaskan SK akan keluar di akhir bulan Januari. Namun sampai saat ini SK tak juga kunjung keluar,apalagi dengan gaji.
” Masak puluhan tenaga honor baru di bagian umur telah menerima SK dan honor,” ujar para tenaga honda penuh tanda tanya.
Sementara ditempat terpisah Kepala Bidang Formasi dan Data BKSDM Lotim,Yulian Ugi Lusianto saat dikonfirmasi mengatakan yang tenaga honda yang telah keluar SK-nya khusus dinas kesehatan terutama dokter,karena berkaitan dengan masalah dana dari BPJS tidak bisa diklaim. Sehingga itulah sebabkan dikeluarkan SK-nya untuk memperlancar klaim nantinya.
” Yang keluar SK-nya dari kesehatan saja,sedangkan tenaga honda yang lain menyusul,” tegasnya.
Sementara mengenai masalah adanya puluhan tenaga honor baru yang keluar SK dan honornya, Ugi menjawab bahwa dari 147 orang jumlah tenaga honda yang ada dibawah bagian umum setdakab Lotim terdapat penambahan sebanyak 33 orang.Karena ada anggarannya dengan namanya tim pendukung bupati dan wakil bupati Lotim yang ditugaskan di pendopo satu dan dua.
” Untuk lebih jelasnya silahkan tanyakan langsung ke bagian umum yang memiliki bidang mengenai masalah yang 33 orang tenaga honor baru tersebut,” ujarnya.
Oleh karena itu, tambah Ugi, untuk mengeluarkan SK bagi tenaga honda tersebut saat ini masih belum dilakukan validasi data di masing-masing dinas maupun. Begitu juga halnya di pendidikan sampai saat ini masih dilakukan verifikasi data.
Sementara jumlah tenaga honda yang telah dilakukan verifikasi sebanyak 5726 orang dari semua dinas dan badan yang ada.Sedangkan berdasarkan data yang dibahas dalam APBD tahun 2019 lalu bersama DPRD terdapat jumlah sebanyak 4338 orang tenaga honda dengan anggaran sebesar Rp 37 Milyar.
” Kalau dari data dapodik guru di Dinas Pendidikan sebanyak 5549 orang,sedangkan yang masuk dalam verifikasi sekitar 2500 orang lebih,sehingga ada sekitar 2000 orang guru yang belum masuk,” tambahnya.
Lebih lanjut Kabid Formasi dan Data ini menjelaskan saat ini sedang dibuatkan SK bagi tenaga honda yang memiliki masa pengabdian 5 dan 10 tahun keatas.Sedangkan dibawah lima tahun keatas tersebut masih dilihat apakah ada anggaran untuk memberikan honor ataukah tidak.
Sementara mengenai masalah honornya tentunya diserahkan kepada masing-masing OPD yang ada.
” Untuk masalah gaji tenag honda kepada masing-masing OPD-nya, ” tandasnya.
Penulis : Rizal
Editor : Red SKI
Komentar