Wabup Lotim Lounching Ekspor Corn Cobs Ke Korea Selatan

SKI,LOTIM –‎ Wakil Bupati Lotim,H.Rumaksi SJ menegaskan  Jagung merupakan komuditas strategis utama terpenting setelah padi dan salah satu komuditas tanaman palawija utama di Indonesia.

 Demikian disampaikan Wakil Bupati Lotim pada saat menghadiri temu usaha dan Launching Pengiriman Perdana Jagung Rendah Aflatoksin (Subtitusi Impor) dari koperasi Dinamika Nusra Agrobisnis ke PT. Greenfields dan Ekspor cobs ( Jagel Jagung ) ke Korea Selatan. Acara berlangsung Kamis, ( 28/03 ) bertempat halaman Kantor PT. Greenfields Pringgabaya.

 Hadir pada acara tersebut, Direktur PT. Greenfields, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Mataram, Ketua Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia, Pimpinan BNI 46 Cabang Mataram, Kepala OPD terkait, Camat Pringgabaya,Toga, Toma, Tokoh Adat dan tamu undangan lainnya.

 Lebih lanjut Wabup Lotim, H.Rumaksi.SJ.SH, meminta para petani jagung diharapkan bisa menjadi anggota HKTI. Kedepan, bila para petani sudah menjadi anggota HKTI, kartu anggota tersebut akan menjadi acuan untuk memberikan kredit oleh pihak perbankan dan lainnya. 

Berdasarkan data kementerian pertanian, dari total penggunaan jagung 15,55 juta ton, sekitar 66,1 persen atau 10,3 juta ton untuk industri pakan dan peternak mandiri. 

Sebagai bahan pakan ternak, cemaran aflatoksin pada jagung, merupakan salah satu masalah utama pada kegiatan pasca panen jagung. Selain kadar air, aflatoksin cukup signifikan dalam meningkatkan posisi tawar, sehingga jagung bisa diterima oleh pabrik pakan. 

” Saat ini, pabrik pakan menetapkan standar mutu jagung yang dapat diterima dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI),” ujarnya.

Diharapkan lanjut Rumaksi,dengan kegiatan lunching ini  tentunya diikuti pengiriman berikutnya dengan kapasitas yang lebih besar. Tentu saja kualitas yang terus mengalami peningkatan. 

Hal ini untuk menjaga kepercayaan dunia industri terhadap jagung asal Lombok Timur. Produksi jagung nasional dalam lima tahun terakhir, meningkat 12,49 persen per tahun.
 Pada periode 2018 produksi jagung mencapai 30 juta pipilan kering (PK). 

Sementara itu untuk luas panen per tahun naik 11,06 persen dan produktivitas rata-rata meningkat 1,42 persen. Di Lotim, berdasarkan data capaian RPJMD 2013-2018, produksi jagung tahun 2017 mencapai 185.432 ton. Pringgabaya menjadi kecamatan dengan luas lahan jagung terbesar. 

“Angka tersebut terus meningkat dibanding tahun sebelumnya, seiring adanya upaya khusus terkait peningkatan produksi padi, jagung, dan kedalai (upsus pajale) yang telah berlangsung sejak 2016 lalu,” tandasnya.

Penulis : Rizal

Editor    : Red SKI

Komentar