SKI l Lombok Timur-Tokoh muda Lombok Timur, Sawaluddin angkat bicara terkait dengan terus menerusnya pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap pembentukan Kabupaten Lombok Selatan (KLS) menjadi Bualan politik menjelang Pilkada di Lotim.
” Saya minta stop KLS menjadi Bualan politik menjelang Pilkada,” tegas Sawaludin,Senin (13|12).
Menurutnya, dirinya tidak habis pikir mengapa KLS ini yang terus menerus dijadikan bualan politik setiap akan mendekati Pilkada. Sedangkan saat ini kerja dari komite pemekaran Lotim untuk menjadi KLS belum kita lihat hasilnya.
Kemudian pada sisi lainnya dirinya melihat pemerintah daerah terus memberikan anggaran operasional bagi komite pemekaran Lotim. Dengan nilainya anggaran yang diberikan sangat pantastis.
Maka tentunya kita tidak salah apabila masyarakat Lotim meminta pertanggungjawaban kepada komite pemekaran Lotim atas progres sejauhmana hasil kerjanya dalam memperjuangkan KLS. Termasuk penggunaan uang yang diberikan pemerintah daerah.
” Wajar dong kita minta pertanggungjawaban komite,karena yang digunakan anggaran dari rakyat untuk operasionalnya,” ujarnya.
Sawaludin yang putra kelahiran Kabar Sakra ini meminta kepada pihak inspektorat,BPKP, BPK RI untuk melakukan audit terhadap dana komite pemekaran Lotim yang diberikan pemerintah daerah untuk operasionalnya.
Sementara perkembangan hasil kerjanya mengenai perjuangan pembentukan KLS tersebut berjalan ditempat saja. Sehingga terkesan menghabiskan anggaran daerah saja.
” Kalau memang komite pemekaran bekerja silahkan tunjukkan hasilnya kepada rakyat di Lombok Selatan,” tandas Sawaludins seraya mengatakan jangan bermimpi KLS bisa terbentuk.
Salah satu pengurus Komite Pemekaran Lotim, Sayadi saat dikonfirmasi mengaku optimis KLS akan terbentuk, karena pihaknya terus memperjuangkan itu agar segera terwujud.
” Masalah KLS tidak lagi di daerah,akan tapi sudah ada di pusat untuk diperjuangkan agar segera terwujud,” tandasnya.(Sam).